Teknologi AI Dianggap Bisa Pangkas 40% Dana Kampanye Caleg

Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kian menyeluruh hingga ke berbagai sektor kehidupan. Termasuk dalam hal pelayanan publik seperti Pemilihan Umum hingga bidang pendidikan.

Dalam hal Pemilu misalnya, CEO pemilu.ai Luky Djani menjelaskan, perkembangan teknologi memungkinkan partai politik dan calon anggota legislatif untuk memanfaatkan teknologi AI untuk membantu dan menunjang dalam proses kampanye Pemilu.

Platform ini membantu caleg dalam mengenal konstituennya dan wilayah daerah pemilihannya. Selain itu, kecerdasan buatan ini bisa membantu caleg untuk bisa tahu apa masalahnya di daerah pemilihan bagaimana profil demografi calon pemilihnya, daerah mana saja dia punya potensi menang atau mendapatkan suara.

“Kita bisa membuat kampanye lebih tepat sasaran sesuai dengan presentasi caleg. Pada saat kami memaparkan ini ke depan partai-partai dan caleg-caleg, mereka bisa menghemat dana kampanye sekitar 30-40%,” ucap Lucky, dalam kegiatan Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/8).

Lucky menuturkan, tidak semua caleg bisa dan mampu menyewa konsultan politik. Sehingga, melalui Pemilu.ai, ia membuat para konsultan politik secara digital.  “Para caleg itu bisa memiliki konsultan politik personal dalam versi digital, sehingga mereka terbantu dalam kampanyenya”

Pemilu.ai menggabungkan sekitar 120 set data yang tersedia di publik seperti data-data kementerian, BPS, pemilu dan data-data politik lainnya, yang kemudian digabungkan ke dalam sistem dan mesin pemilu.ai.

Sumber: Katadata